Sabtu, 03 Desember 2011

Optimalisasi Otak


Seringkali ditemui seorang yang sudah berjam-jam membaca catatan atau buku pelajaran sekolah tapi tak satupun kalimat bisa dihapalnya. Ada juga yang kelihatan duduk anteng di kelas mendengarkan penjelasan guru ataupun dosen tapi setelah selesai pelajaran tidak ada ingat sedikitpun semua hal yang dijelaskan guru sejak awal tadi. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Salah satunya adalah karena cara belajar yang salah.
Manusia saat ini diketahui hanya dapat memaksimalkan fungsi otaknya 1-5 % saja. Bahkan Albert Eistein, ilmuwan yang jenius itu   kabarnya hanya menggunakan 10 % dari keseluruhan fungsi otaknya.Maka ada 90% lagi misteri fungsi otak yang akan menarik untukdieksplor lebih lanjut.
Menurut Bobby Hartanto, M.Psi, pakar bidang sumber daya manusia, masih banyak guru dan orangtua yang belum memahami gaya belajar anak. "Ada orang-orang yang lebih mudah mengingat bila materi pelajaran diberikan lewat gambar, ada juga yang lebih suka mendengarkan, dan ada yang lewat gerakan. Beda gaya belajarnya, beda pula stimulasinya." Untuk anak-anak yang memiliki gaya belajar auditori, anak sudah cukup menangkap pelajaran dengan mendengarkan penjelasan guru. Namun anak tipe visual memerlukan gambar-gambar peraga. Sebaliknya dengan anak tipe kinestetik yang membutuhkan gerakan atau rabaan. "Sebenarnya akan lebih baik kalau semua aspek tersebut dipakai. Karena makin varitif caranya, makin mudah anak mengingat materi yang disampaikan," paparnya. Hal lain yang perlu diperhatikan orangtua dan pendidik adalah memahami bagaimana cara kerja otak.

"Otak manusia menyukai warna dan gambar. Karena itulah sebuah gambar akan bermakna lebih dari 1000 kata," . 
Untuk menyampaikan pesan atau nilai tertentu, Bobby menyarankan agar diberikan dalam bentuk poster bergambar dan berwarna. Misalnya untuk menyampaikan tentang budaya antri, kejujuran, dan lain sebagainya.  Penelitian menunjukkan, seseorang yang stimulasinya bagus, otaknya lebih rapat dibanding orang yang jarang distimulasi. "Kerapatan ini berkaitan dengan pertambahan koneksi antar sel otak,"

Pembentukan kebiasaan baru akan membentuk koneksi baru, sedangkan pengulangan akan memperkuat koneksi sel lama. "Berikan anak berbagai stimulasi dan lakukan pengulangan sesering mungkin agar terus terbentuk sambungan antar sel-sel otak," katanya.
Tentu saja yang tidak kalah penting ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menimbulkan stres pada anak. Lakukan kegiatan belajar di luar kelas, diskusi kelompok, permainan menarik, dan berbagai cara lain yang mampu menggali ketertarikan anak.

Layaknya pedang yang perlu di asah agar tetap tajam, otak (brain) juga perlu di asah/dilatih agar kemampuannya tidak menurun. Tidak hanya menegah penurunan kinerja otak, asah otak juga dapat meningkatkan kinerja otak. Seperti, peningkatan daya ingat jangka pendek/panjang, kepekaan alat indra, dan lain-lain.
Dibawah ini adalah langkah sederhana yang dapat meningkatkan kinerja otak anda  :
  1. Latih kemampuan mengamati. Perhatikan lingkungan sekitar. Rekam dalam pikiran apa yang Sobat lihat, mulai dari yang paling sederhana dan diteruskan dengan observasi yang lebih rumit.
  2. Asah indra. Bisa dilatih dengan membedakan rasa makanan yang disukai dan yang tidak. Menyadari bau dan aroma di sekitar atau bunyi-bunyian yang ada di jalan atau mungkin rasa panas atau dingin udara di sekitar Anda.
  3. Hafalkan nama teman-teman dan pasangkan nomor teleponnya. Ada berapa yang bisa diingat? Latih supaya bisa mengingat lebih banyak.
  4. Pelajari sesuatu yang baru. Banyak membaca dan berkenalan dengan hal-hal lain yang mungkin bukan bidang sobat, bisa bahasa asing, pengetahuan tentang komputer, dan lain-lain.
  5. Gunakan tangan supaya mengikuti petunjuk otak. Misalnya bermain gitar, mengetik tanpa melihat tuts, mengerjakan prakarya dari kayu, atau berlatih menulis halus.
  6. Tekuni hobi. Gunakan kesempatan untuk mengembangkan hobi Anda.
  7. Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting, menyangkut anggota keluarga, teman, atau perayaan tertentu.
  8. Hafalkan sesuatu yang sobat sukai. Bisa jadi itu puisi, lagu, kalimat dari sebuah buku atau kata-kata seseorang. Sebisa mungkin juga usahakan agar kalimat yang digunakan adalah bahasa asing.
  9. Latihan menghafal urutan angka berderet panjang, misalnya 32145687390282930498. Ini adalah bentuk latihan memperbaiki daya ingat jangka pendek. Lakukan dengan mengelompokkan atau memecah bilangan itu menjadi beberapa bagian, misalnya 3214568 kemudian 7390282 dan terakhir 930498.
  10. Ingat perjalanan pribadi. Apa yang sedang Anda kerjakan satu jam lalu, minggu lalu pada hari Rabu pukul 10.00, misalnya. Dengan siapa, di mana, dan seterusnya.
Semoga kita menjadi orang yang berguna bagi orang-orang disekitar kita dan menyenangkan mereka, yang terpenting mulailah dari berguna bagi diri sendiri terlebih dahulu, selamat mencoba.